Rabu, 11 September 2013

Teror yang Bikin Error

Almarhum Bripka Sukardi
Teror lagi, teror lagi. Kaya gini nih yang bikin error. Pak polisi bernama Sukardi harus tewas setelah ditembak orang tak dikenal di depan gedung KPK. Entah apa motifnya. Yang jelas, aksi tersebut menegaskan bahwa hari-hari kita masih terus dibayangi teror. Teror yang bikin eror.

Banyak rasa ingin tahu mencuat dari pikiran. Pertanyaan-pertanyaan diiringi dugaan sementara melingkupi kasus ini.
- Mengapa yang diserang polisi ?
- Mengapa di depan kantor KPK ?
- Mengapa, mengapa, dan mengapa ?

Mungkin, para pelaku kejahatan itu bisa menjawabnya. Cepat atau lambat. Tertangkap atau tidak. Bukan hanya pengadilan yang dapat membuat mereka memberikan jawaban, tapi semesta. Ya, semesta selalu punya cara untuk membuat manusia mengakui kekerdilan dan kebodohannya, atas izin Allah.

Semua berharap tidak ada lagi korban berikutnya, meski para pelaku masih saja bergentayangan dan mungkin saja sedang merencanakan tindakan selanjutnya. Semoga kasus ini tidak menyurutkan langkah semua pihak untuk terus bekerja keras. Bahkan menyadarkan para pelaku bahwa, bangsa Indonesia yang setiap hari makan teror (teror apa terong sih ?) sampai otak sering error, tidak bisa dihentikan lajunya dengan secuil tindakan pengecut.

Mungkin kalau bisa dianalogikan dalam sebuah puisi, teror dipersamakan dengan hujan yang menyirami.....

Oh Teror,,,,,,,
Rasa takut yang diberikan,,,,,
Walau teror, aku tetap pergi ke sekolah
Walau teror, ayah tetap pergi ke kantor
Walau teror, ibu tetap pergi ke pasar

walau error ????

Tidak ada komentar: