Sabtu, 20 Juli 2013

Peningkatan Konsumsi di Bulan Puasa

Ramadhan tahun ini telah datang dan sedang menaungi kita. Puasa, perintah wajib bagi setiap muslim yang sudah memenuhi ketentuan untuk diwajibkan melakukannya. Menahan lapar, haus, dan hawa nafsu mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Tapi fenomena yang ada sekarang menunjukkan bahwa MENAHAN adalah kata yang nampak klise pada bulan puasa ini. Bagaimana tidak, diperintahkan untuk "menahan", tingkat konsumsi kaum muslimin malah cenderung meningkat. Mari kita lihat fenomenanya.....
1. Meningkatnya kebutuhan berbuka dan sahur...
Segala macam panganan disajikan di atas meja dengan porsi yang lebih beragam dari hari biasanya. Seperti ada unsur balas dendam setelah membatalkan puasa. Melihat lezatnya hidangan mata menjadi lebih lapar daripada perut. Mulut yang menikmati tak pernah bosan melahapnya, padahal perut tak kuat lagi menampung.
2. Hiburan melimpah
Masyarakat disuguhi banyak tayangan yang katanya bersifat Islami. Cukup dengan mengenakan atribut Islami, menyitir ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi, program televisi dikemas menjadi Islami. Tapi kalau mau lebih memperhatikan lagi, iklan yang mengudara naik lebih tinggi dari hari biasanya.
3. Baju baru untuk lebaran
Tradisi baju baru lebaran masih menggejala di kalangan masyarakat kita. Hati yang bersih dan suci nampaknya belum cukup tanpa baju baru yang menghiasi. Begitu anggapan kebanyakan masyarakat.

Tentunya masih banyak fenomena peningkatan konsumsi di bulan puasa yang belum sempat diungkapkan. Namun, beberapa fenomena di atas perlu direnungi kembali. Mengingat arti puasa adalah menahan, dan mengikuti hawa nafsu cenderung kepada kepuasan diri. Jadi, apakah anda puasa ? puas-puasin aja,,,,,,

Tidak ada komentar: