Selasa, 12 November 2013

Duh, Pak Khatib

Hari jum;at kemarin, saya shalat di Masjid Al-Ikhlas di Desa Canggu. Ya, seperti jum'at-jum'at sebelumnya. Ada satu hal yang mengganggu. Tidak sreg dengan khatibnya. Kenapa ?. Ya, khatib itu membaca ayat Al-Qur'an saja seperti mengeja. Tidak lancar, tidak mantap. Khutbah berisi tentang orang beriman dan orang kafir. Semua ayatnya diambil dari Surah Al-Baqarah, juz1, yang bagian awal-awal.
Pada mulanya saat menyebut ayat"إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاءٌ عَلَيْهِم,,,,,," beliau dapat melafadzkannya dengan lancar. Mungkin karena ayat itu memang populer. Kalo di qur'an pojok letaknya di baris paling atas pojok halaman tepat setelah halaman Alif Laam Miim.
Nah, ketika menyebutkan "وَإِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ .........." mulailah bacaan beliau tersendat. Lalu diulanginya lagi dari awal sambil mengeja. Begitu juga di barisan "أُولئكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَو  juga tidak lancar pelafalannya. Wah, jadi kurang asyik mendengarkannya.
Seorang khatib harusnya lancar melafalkan ayat Al-Qur'an. Walaupun belum pernah membaca ayat itu sebelumnya. Atau mungkin di mimbar itulah "pandangan pertama"nya dengan ayat "secantik" itu.
Namun tentu saja pelafalan ayat qur'an di mimbar jum'at oleh Pak Khathib adalah "sesuatu".
Perasaan asing dengan ayat qur'an bisa diakali dengan melatih membaca naskah khutbah sebelum naik ke atas mimbar, tentunya dengan dibantu orang yang sudah biasa membacanya.

Shalat jum'at itu momen sakral umat Islam, jadi semuanya diusahakan "perfect".

Tidak ada komentar: