Rabu, 01 Januari 2014

Awal 2014

Hari ini adalah awal tahun 2014. Ya, hari ini tercatat di kalender sebagai hari Rabu tanggal 1 Januari 2014. Semua orang tentu punya pengalaman sendiri di awal Januari ini. Termasuk saya.
Sore, menjelang maghrib, saya ikut dalam rombongan keluarga yang bergerak menuju Desa Blebuk. Sebuah tempat yang berada di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
Perjalanan kali ini bukan tergolong perjalanan yang mudah. Selain petang, cuaca yang tidak bersahabat turut menjadi rintangan. Begitu pula medan yang berat dan kendaraan yang berdaya rendah menambah hambatan yang ada.
Pada perjalanan ke tempat yang dituju, alhamdulillah, kami sampai dengan selamat. Kondisi jalan yang berbatu, menanjak, dan di beberapa bagian bertanah liat, dapat dilewati dengan selamat.
Ketika bertamu, mengobrol panjang lebar, hujan turun dengan derasnya. Hawa dingin menyebar dan jalan menjadi becek.
Pada perjalanan pulang, kendala itu kami temui. Jalanan gelap, membuat pengemudi harus berhati-hati. Tanjakan menikung ditambah batu dan tanah liat menyusahkan roda bergerak. Kalaupun lewat dari tanah liat, tenaga kendaraan bernutrisi solar itu tidak kuat menghadapi banyak masalah dalam satu waktu : jalan berbatu, menikung, menanjak, serta tanah liat yang sewaktu-waktu merubah arah gerak roda.
Semua penumpang turun. Wanita dan anak-anak berjalan lebih dahulu di depan. Bapak-bapak mengusahakan agar kendaraan roda empat itu dapat segera melaju. Ternyata susah untuk meneruskan perjalanan lewat jalan kedatangan. Ditambah hujan turun lagi. Walaupun bala bantuan warga setempat sudah datang, tetap saja kendaraan itu kewalahan menghadapi beratnya medan.
Terpaksa putar haluan. Melewati jalan lain. Jalur alternatif. Relatif sama medannya. Bahkan lebih jauh jaraknya. Sebab, keluarnya di jalan besar menuju Bakauheni. Bedanya, kali ini dipandu warga setempat yang mengendarai motor.
Mulailah kami mencoba jalur tersebut. Alhamdulillah, medan yang berat dapat dilalui. Sampai di jalan yang beraspal, para pemandu kembali ke kampung. Kami berterima kasih dan memberikan sedikit imbalan.
Memang lebih jauh rupanya jalur yang akhirnya kami pilih. Tapi, karena beraspal, terasa cepat saja. Melewati Kelau dan keluar di Jalan Trans Sumatera, dekat pom bensin dengan Tugu Garuda Hitam di depannya.
Mobil terus melaju dan mengantarkan kami pulang. Ingin cepat sampai rumah dan melepas lelah. Rasanya lega dan puas karena bisa keluar dari keadaan susah. Bersusah, berpayah dahulu, bersenang kemudian.

Wa Ma AlLadzatu Illa Ba'da AtTa'bi

Tidak ada komentar: