Kamis, 02 Januari 2014

Terong Iris

Tanggal 2 dinihari dengerin diskusi interaktif radio El-Shinta. Tentang apa ? Densus 88, teroris, pembantaian. Jadi inget beberapa hal :

1. Seorang sahabat, santri tulen, galau. Sebab ibunya bekerja dalam sebuah badan penanggulangan aksi terorisme milik pemerintah. Salah satu kerjanya adalah memelototi setiap pesantren yang dianggap sebagai sarang teroris. Sahabat tersebut nyeletuk, "Kenapa tempat suci macam begini dianggap sarang penjahat ? Aneh !"

2. Seorang sahabat, ustadz kawakan, cerita panjang lebar tentang kedekatannya dengan seorang wali santri. Bapak tersebut pernah jadi driver alm. Amrozi. Almarhum pernah bilang ke bapak itu, " Yang meledak itu bukan bom saya ! ".

3. Pak Kyai pernah menangis, menitikkan air mata ketika berbicara di hadapan santri-santrinya. Terkait dengan rencana Kapolri yang pada saat itu mewajibkan identifikasi lengkap bagi semua santri di tanah nusantara ini berupa sidik jari, cap darah, dan lain sebagainya. Dengan nada bergetar beliau angkat bicara,"Apa sepicik dan sekejam itu hati aparat-aparat kita ? Bagaimana bisa anak-anak yang oleh orang tuanya diantarkan dari kampung yang jauh, diberi selamat orang sekampung, dipotongin kambing, sasesapi, didoakan semoga bisa kembali ke masyarakat dan bermanfaat, bisa dituduh sebagai PENJAHAT  ?". Sesaat beliau menitikkan air mata, dan ruangan aula perkumpulan ikut jadi sendu.

4. Sahabat, ustadz kawakan, bercerita tentang seorang santri di pondok milik kakeknya. Si santri yang sedang berlibur pulang ke rumah dan harus menerima kenyataan pahit. Sebab sang ayah ditembak mati aparat karena diduga teroris. Padahal ayahnya sehari-hari keluar masuk hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

5. Pengantin surga. Suami adik sepupu berjumpa kawan lama yang penampilannya berubah drastis menjadi sangat alim. Sang kawan lama mengajak si suami untuk bergabung ke jamaahnya. Katanya, "Bisa ke timur tengah gratis, kaya raya, umroh melulu, dan banyak kenikmatan lainnya". Ketika sang suami bertanya, " Kapan rencana nikah ?. ", sang kawan menjawab, "Soal nikah, gampang, sama bidadari surga". Terasa ada yang aneh, seperti semboyan bomber yang membunuh dirinya untuk berjihad lantas masuk surga dan menikah dengan bidadari surga.

6. Dan masih banyak lagi.

Tidak ada komentar: