Kamis, 13 Maret 2014

Lapangan Banteng Satu Putaran, Kemenkeu Kemudian,

Agak kesiangan, berangkatnya, tapi pagi itu (menjelang siang), saya sampai juga di kawasan Lapangan Banteng. Dari Abadi naek Kopami Jaya ke Senen, terus naek lagi KOPAJA 20 ke Lapangan Banteng.

Saya sempatkan berkeliling Lapangan Banteng sambil melihat-lihat kompleks kementerian yang ada di sekitar lapangan itu. Ada kementerian agama, juga kementerian keuangan. Di dalam area lapangan sendiri banyak anak-anak sekolahan yang sedang praktek pelajaran olahraga. Dan sekeliling lapangan banyak terparkir bus serta beberapa sopir nongkrong di warung, pinggir lapangan itu.

Setelah selesai satu putaran, saya kembali ke kompleks kementerian keuangan. Kepada satpam, saya tanyakan letak gedung AA Maramis II. Di sana tempat Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan, terletak di lantai 2. Sebelum masuk, saya menyerahkan KTP ke resepsionis, dan diberi kartu tanda pengunjung. Lalu saya naik ke lantai 2, dan masuk ke ruang penerimaan tamu LPDP.

Sambil menunggu mbak yang sedang menjelaskan perihal beasiswa kepada tamu yang sudah datang lebih dulu, saya siapkan beberapa hal untuk bahan pertanyaan. Setelah tiba gilirannya, terlebih dahulu saya meminta brosur LPDP dan bertanya banyak tentang program beasiswa tersebut. Ternyata yang mendaftar lumayan banyak, untuk yang tahap kemarin saja, tercatat mencapai 900 pelamar beasiswa. Wah! banyak juga saingannya. Dan proses seleksi yang meliputi 4 tahap itulah menjaring pelamar yang benar-benar layak mendapatkan beasiswa.

Menurut orang-orang yang sudah berpengalaman sebelumnya, bagi yg gagal di tahap 1-3, bisa mendaftar lagi. Namun, bagi yang gagal di tahap 4, direkomendasikan agar tidak mendaftar lagi. Ketika saya tanyakan masalah itu, petugasnya menerangkan bahwa setiap pelamar di tahap 4 akan melewati uji psikologis dan kepribadiannya dinilai oleh tim penguji. Hasil penilaian itu, kalau berdampak pada kegagalan di tahap final tersebut, tidak akan berubah walaupun si pelamar yang gagal tadi mendaftar lagi dan mengikuti proses seleksi dari awal. Karena nilai watak "kepemimpinannya" oleh penguji sudah masuk kriteria tidak lulus, dan sikap para penguji terhadap orang itu tidak berubah. Jadi, daripada membuang waktu, direkomendasikan untuk tidak mendaftar lagi.

Setelah mendapatkan banyak informasi, saya undur diri dan keluar dari kantor LPDP. Turun ke lantai 1, saya mengembalikan kartu tanda pengunjung dan mengambil kembali KTP saya. Sebelum keluar, saya tanyakan letak kantor OJK dan petugas menunjukkan arah ke gedung yang dimaksud.

Keluar dari gedung AA Maramis II saya bergegas ke kantor OJK. Ke bagian resepsionisnya, saya sampaikan niat saya untuk menanyakan informasi seputar kegiatan IFN Forum yang akan diselenggarakan di Hotel ShangriLa, Jakarta, bulan depan. Resepsionis tidak tahu acara yang dimaksud, dan tidak tahu juga kalau OJK sebagai salah satu penyelenggara, selain beberapa institusi bank syariah terkemuka.

Maka saya diberi saran untuk bertanya ke bagian humas. Setelah coba dihubungi, ternyata staff yang dimaksud tidak ada di tempat, dan jawaban resepsionis "mungkin sedang keluar, sebab sekarang jam istirahat". Saya diminta menunggu di tempat yang disediakan dan diusahakan jam 1 siang itu bisa segera bertemu dengan bagian humas.

Karena sudah masuk waktu dhuhur, saya menuju musholla, mengambil air wudhu dan ikut jamaah sholah dhuhur dengan bapak-bapak pegawai kemenkeu. Setelah itu, kembali ke ruang tunggu dan melanjutkan prosesi "menunggu".

Tanpa sadar, karena duduk di sofa empuk dan dihembusi semilir AC, saya pun mengantuk dan tertidur. Karena agak lama, sampai dibangunkan oleh satpam yang lewat. Wah, kaget juga, kalau malu sih, enggak, karena itu cuma ruang tunggu biasa, jarang pula orang lalu lalang, dan seperti biasa, di kota ini, semua lebih memilih cuek.

Saya tanyakan kembali ke resepsionis, dan jawabannya masih sama. "Belum ada jawaban dari staff humas". Akhirnya mbak resepsionis itu menyarankan agar saya langsung mendatanginya saja di lantai 2. Setelah menyerahkan KTP, saya diberi kartu tanda pengunjung dan menuju ke arah pemeriksaan. Tapi petugas jaga tidak membolehkan saya lewat, karena saya tidak memakai sepatu. Jadi saya kembalikan kartu tanda pengunjung, ke mbak resepsionis yang serba salah, sudah menyarankan untuk ke lantai 2, tanpa melihat saya memakai sepatu atau tidak.

Saya mengambil kembali KTP dan mengatakan mungkin akan kembali dengan menggunakan sepatu,,,,,,,,,

Tidak ada komentar: