Rabu, 03 Februari 2016

Menggunakan Satu Mushaf dalam Menghafal Qur'an

Dalam menghafal Al-Qur'an, kita perlu memperhatikan mushaf yang kita gunakan. Biasanya para penghafal Al-Qur'an menggunakan mushaf pojok. Di mana sistem pojokan memungkinkan para penghafal qur'an untuk mengingat bagian pojok dari tiap halaman. Selain itu pembagian juz yang masing-masing terdiri dari 10 lembar atau sama dengan 20 halaman memudahkan penghafal untuk melakukan pembagian dalam tiap proses menghafalnya. Baik itu saat menambah hafalan yang baru atau mengulangi hafalan yang lama.

Setelah seorang penghafal memilih satu mushaf yang dianggap cocok baginya, maka mushaf tersebutlah yang akan terus dipakai hingga selesai menghafal. Dalam arti lain, sangat dianjurkan bagi penghafal qur'an menggunakan satu mushaf saja dalam menghafal. Bila penggunaan mushaf itu dalam waktu yang cukup lama, penghafal qur'an akan terbiasa dengan bentuk tulisan, tata letak halaman, warna, dan segala detail yang khas dari mushaf yang digunakannya.

Sebaliknya bila seorang penghafal bergonta-ganti mushaf dalam proses menghafalnya, dikhawatirkan akan dapat menghambat proses menghafal. Meski tidak menutup kemungkinan ia dapat menyelesaikan hafalannya, tetapi bisa saja prosesnya berjalan lebih lambat dari yang seharusnya ditempuh.

Mengapa demikian ?. Saat seseorang sudah terbiasa membaca satu jenis mushaf, lalu kemudian ia harus menggunakan mushaf lainnya, tidak bisa tidak, ia akan kembali menyesuaikan inderanya ketika menghadapi mushaf yang baru. Sebab mushaf yang baru mempunyai bentuk cetakan yang mungkin berbeda, ukuran huruf dan warna yang tidak sama, bahkan hingga sistem waqaf yang lain dari mushaf sebelumnya. 

Tidak ada komentar: