Minggu, 21 Agustus 2011

Berani, berani, berani, …………..

Dominasi pembicaraan masih seputar cinta. Hubungan antara pria dan wanita. Topik persahabatan kalah mentereng. Memang dahsyat doktrin media. Efeknya kemana-mana, ke siapa saja. Tua atau muda, besar atau kecil, semua sama-sama kena efeknya.

Dan orang-orang mulai ribut tentang kesetiaan dan ketulusan. Juga mempergunjingkan perselingkuhan dan pengkhianatan. Dan mulai (kadang2) melirik bunuh diri sebagai alternatif penyelesaian masalah (kalo ga kuat iman).

Sebaliknya pembicaraan tentang pengabdian kepada masyarakat, mengasah kejeniusan dengan dialog, etos kerja, dan sopan santun sepi peminat. Mungkin semarak dalam seminar di hotel tapi kosong dalam aplikasi.

Dunia butuh pemuda yang berani keluar dari lingkaran mindset yang membosankan ini. Berani dicaci, dicemooh karena idealismenya. Berani "tidak bercita-cita menjadi pegawai". Berani, berani, berani, …………..

Tidak ada komentar: