Sabtu, 20 Agustus 2011

"kenapa harus adik saya?'

"kenapa harus adik saya?'

Mendengar keluhan dari seorang teman yang adiknya terpaksa keluar dari pesantren sungguh sangat mengharukan. Emosinya naik turun, seirama gerakan jakun. Bahkan ayam pun tak secepat itu menggerakkan kepalanya saat mematuk makanan di tanah.

Sang adik yang hafal qur'an 30 juz itu terpaksa pulang dari pesantren hanya gara-gara cintanya kepada seorang wanita. Sesuatu yang tidak aku pahami lantaran tidak sedang mengalaminya. Sulit memang memahami bagaimana seorang wanita yang dianggap pacar, (bukan istri), menjadi lebih penting dari pendidikan yang dapat merubah masa depan. Tapi pengorbanan "aneh" macam itu tidak lagi menjadi aneh melainkan sebuah hal yang jamak terjadi. Bahkan bukan Cuma pendidikan yang dinomorduakan, bisa sahabat, keluarga, bahkan hubungan dengan orang tua sendiri bisa putus karena hubungan dengan sang pacar tak mau diputus. Na'udzubillah.

Dan sang teman yang sudah biasa menyaksikan pemandangan pulangnya seorang santri, lantaran berbagai macam alasan, harus mendapati bahwa yang pulang itu, sekarang, adalah adiknya sendiri. Dan ia harus menghadapi kenyataan itu, sembari terus bertanya kepada diri sendiri,

" Kenapa tidak orang lain saja….."

" Kenapa adik sendiri ?..."

Dan sampai saat ini ia belum temukan jawaban..

Tidak ada komentar: