Kamis, 18 Juli 2013

Serasa hidup di dunia mimpi

Aku hidup di alam mimpi
Ya, serasa begitu.....
Tiap kali orang menggerutu dengan keadaan negeri yang tidak jelas juntrungannya, aku justru mendapatkan fenomena yang menyejukkan di hadapanku. Mari kita ambil contoh dari fenomena pendidikan. UN kemarin adalah secuil kisah kebobrokan pendidikan di negara kita. Bagaimanapun para petinggi mencoba untuk menutupinya ataupun berkilah tentang kesalahan sistem, tapi kesalahan-kesalahan yang terjadi sudah membuktikan semuanya. Kebocoran soal, beredarnya kunci jawaban, inisiatif guru bahkan kepala sekolah untuk memberitahu siswanya, keterlambatan percetakan, dan sederet carut marut lainnya.
Itu di Indonesia, tapi di sini ( padahal masih di wilayah Indonesia....hehehe.....) tidak begitu.
Tidak boleh mencontek, nilai jelek ya dianggap jelek, kalau bagus tidak pakai dikurangi atau diubah menjadi jelek. Guru berkontribusi langsung dalam proses PENDIDIKAN bukan sekedar pengajaran saja dengan senantiasa menunggui anak didiknya belajar, bahkan memohon dalam do'anya agar anak didiknya dibukakan pintu hati serta pikirannya dalam menerima ilmu yang diberikan.

Juga tentang perekonomian yang ditunggangi para spekulan hingga membuat harga melambung. Di sini setiap bentuk transaksi harus jelas laporannya. Segala macam produksi harus merata pendistribusiannya, tanpa lupa  konsumsi tidak lazim untuk dituruti hingga mubadzir. Tidak usah dalam tiap tender menggunakan pelicin, ataupun gratifikasi segala. Sebab, yang namanya pelicin justru memperberat langkah di akhir ( terseret kasus hukum).


Tidak ada komentar: